- July 26, 2019
- Posted by: Kursus Bahasa Jepang Jasmin
- Categories: Berita, Informasi JPLT
Hi sobat JASMIN, Belajar Bahasa Jepang untuk JLPT (Japanese Languange Proficiency Test) memang sangat banyak tantangannya. Meski begitu, setiap tahunnya ujian kemampuan bahasa Jepang yang satu ini tak pernah sepi peminat lho.
Untuk mendapatkan sertifikat JLPT ini, jalannya yaitu harus mengikuti ujian kemampuan Bahasa Jepang yang diadakan setahun 2x. Skor yang tercantum di sertifikat JLPT mungkin bisa menentukan keberhasilan.
Maklum, dengan mengantongi sertifikat JLPT N3 atau N2, kamu berkesempatan untuk jalan-jalan gratis ke Jepang. Mengapa? Karena JLPT sering dijadikan syarat untuk beasiswa ke Jepang serta kerja di Jepang lho! Sembari kuliah di Jepang atau bekerja di Jepang, kamu bisa sekalian traveling gratis.
Namun, JLPT juga sering menjadi momok karena bagi pembelajar bahasa Jepang, karena sulit sekali untuk lolos. Kita bisa kok mendapatkan beasiswa ke Jepang, asalkan punya sertifikat N1, N2, atau N3 di tangan. Nah, berhubung setiap bulan Juli dan Desember akan ada JLPT , sudah saatnya kita untuk mempersenjatai diri. Sudah saatnya kita belajar agar lulus JLPT dan bisa pergi ke Jepang. Semangat.
Nah kali ini kita bakal ngasih tips & trick agar bisa menghadapi dan lulus Japanese Language Proficiency Test (JLPT) yang kami rangkum dari beberapa artikel! Douzo yonde kudasai
1. Di sela-sela kesibukan shigoto, kamu bisa luangkan waktu minimal 2 jam sehari selama seminggu sebelum shiken dilaksanakan
Meskipun waktu kerjamu sedang sibuk-sibuknya, zangyou sampai tengah malam, tapi seminggu menjelang shiken ini, cobalah sedikit berkorban untuk membuat peraturan dengan belajar 2 jam sehari. Mulailah mengerjakan latihan soal di sela-sela pekerjaan. Jika kamu disiplin dengan komitmen ini, maka ketika hari-H datang, otakmu sudah terbiasa dengan soal-soal yang akan keluar.
Biar peka dengan soal choukai, perbanyaklah nonton film Jepang, dengar lagu, dan juga ngobrol dengan Nihonjin di Kaisha.
Karena kita orang Indonesia bukan seorang native yang terbiasa ngomong menggunakan nihongo, maka tak jarang ketika shiken tiba banyak yang kesulitan mengerjakan soal bagian choukai/listening. Nah buat kamu kenshuusei yang ingin mengatasi masalah itu, mulai hari ini banyak-banyaklah nonton tv, dengarkan lagu Jepang, dan kaiwa dengan nihonjin di kaisha ketika waktu kyuukei. Dengan begitu, telingamu akan lebih familiar dengan soal choukai.
Sebelum Hari-H Tiba, Sepulang Kerja Cobalah Simulasi Shiken Dengan Teman-Teman Se-Apaato.
Simulasi ini penting apalagi seminggu menjelang hari tes tiba. Biasanya banyak soal-soal di internet yang bisa kamu download untuk dikerjakan bersama di apaato. Atau jika kamu ikut kelas-kelas Bahasa Jepang, mintalah kepada sensei untuk latihan soal. Jika ternyata hasilnya masih jauh dari harapan, kamu bisa melakukan evaluasi dan belajar lebih giat lagi. Sayang kan kalau misalnya kita tidak lulus shiken, perlu keluar uang ribuan yen agar bisa ikut lagi.
Pada Sesi Choukai, dibutuhkan konsentrasi tinggi karena soal diputar hanya beberapa kali. Cukup beri tanda pada lembar jawaban agar tak memakan waktu.
Meskipun rata-rata Orang Indonesia lebih dominan bagian choukai dibanding, dokkai atau yang lainnya, namun tetaplah harus berhati-hati. Sesi Choukai ini perlu tingkat konsentrasi lebih. Semakin tinggi level tes Bahasa Jepangnya, maka bacaan akan semakin sedikit diputar dan tingkat kecepatan kaiwa akan semakin tinggi.
Nah, agar kamu tak ketinggalan informasi kotoba demi kotoba, lebih baik kamu berhenti menyibukkan diri dengan menghitamkan lembar jawaban. Cukup beri tanda titik atau centang sekedarnya, dan kamu bisa manfaatkan waktu untuk menulis coretan kotoba-kotoba agar tidak lupa. Baru setelah sesi choukai selesai, kamu sempurnakan bulatan jawabanmu.
Demi Efisiensi Waktu, Pada Sesi Dokkai, bacalah soal terlebih dahulu. Maka kamu akan fokus paragraf mana yang harus dibaca.
Sesi ini mungkin paling memusingkan dan menyita banyak waktu ketika shiken. Buat Kenshuusei Indonesia, kanji adalah momok yang menakutkan, apalagi dirangkai menjadi soal cerita seperti dalam sesi dokkai. Lain halnya dengan Orang China, mereka akan dengan mudah membaca soal cerita karena cara baca kanjinya hampir sama.
Bacalah soal sekilas, kanji yang tidak terbaca lewati dulu saja, ambil poin pentingnya, lalu cari jawabannya di paragraf tertentu. Cara ini terbilang efektif ketimbang kamu baca soalnya terlebih dahulu.
Jika Waktu Sudah Terbatas, Kamu Siasati Dengan Fokus Mengerjakan Soal yang Skornya Tinggi, Misalnya Choukai dan Dokkai.
Nouryoku Shiken itu terdiri dari 3 sesi dengan skor yang berbeda-beda. Biasanya soal-soal cerita dan choukai memiliki skor yang tinggi dibanding sesi moji-goi. Jadi jika waktu sudah mau habis, kamu bisa genjot pada kedua sesi ini.
Jangan Terpaku Pada Soal yang Sulit, Masih Banyak Soal yang (Mungkin) Lebih Mudah yang Harus Dikerjakan,
JLPT itu memiliki tingkat soal yang berbeda-beda, ada yang kantan, ada juga yang muzukashii. Alih-alih memikirkan soal yang jawabannya tak kunjung ditemukan dengan menghabiskan waktu bermenit-menit, lebih baik tinggalkan sesaat dan move on kepada soal berikutnya.
Jika memungkinkan, kamu bisa kembali ke soal sulit tadi untuk dikerjakan di akhir sesi. Dengan cara seperti itu, waktumu tak terbuang sia-sia. Pikiranmu juga menjadi lebih fresh jika mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu.
Kebanyakan soal shiken itu memiliki pola bagian awal terbilang mudah, bagian akhir terbilang susah. Jika sudah selesai dan masih ada waktu luang, sempatkan mengoreksi bagian yang susah.
Biasanya awal-awal kita akan diberikan soal yang mudah, lalu dipertengahan hingga akhir, soal akan menjadi sedikit rumit. Banyak kanji yang tak terbaca dan soal-soal jebakan. Nah, jika sudah fix selesai dan waktu masih tersisa, nggak ada salahnya kan mengoreksi kembali bagian-bagian yang susah ini untuk memastikan apakah jawabanmu sudah tepat. Untuk choukai, tips ini tidak bisa dipakai mungkin ya!
Datanglah ke tempat shiken minimal 1 jam sebelum dimulai. Jangan Lupa Sarapan dan Berdoa Dulu+Jangan Terlambat!
Ketika Hari-H, pastikan semuanya sudah ready. Baik kondisi tubuhmu, maupun segala perlengkapan untuk menghadapi shiken. Sarapan dan berdoa adalah hal vital yang bisa kamu lakukan sebelum berangkat. Mintalah doa kepada orang tua di rumah, perbanyak doa dan mengulang-ngulang materi. Dengan itu, kamu akan lebih rileks, tenang, dan siap menghadapi shiken.
Oh iya, jangan sampai ada barang yang ketinggalan, Malam hari sebelumnya harus sudah dipersiapkan, karena banyak kejadian ketika sudah sampai ke tempat tes, ada saja peserta yang ketinggalan barangnya., Atau kasus lainnya yaitu karena tidak tahu tempat tes dimana, maka menjadi datang dengan waktu yang giri-giri bahkan telat.
Barang yang harus dibawa diantaranya:
- Shapen dan isinya (minimal 2 buah)
- Keshigomu
- Kartu Identitas
- Jam Tangan
- Makanan dan air minum
***
Meski waktumu sedikit karena pekerjaan dan zangyou yang menumpuk, mendapatkan skor tinggi ketika JLPT bukan hal mustahil untuk diperoleh. Apalagi ditambah dengan mengikuti kelas bahasa jepang persiapan JLPT.
JLPT CLASS di Jasmin
Jasmin menyediakan kelas bahasa jepang persiapan JLPT untuk menghadapi Ujian Internasional Bahasa Jepang (JLPT) yang dilakukan setiap tahun lho! Japanese Language Proficiency Test (JLPT) atau Tes kemampuan Bahasa Jepang atau yang lebih dikenal dengan Nihongo Nouryokushiken adalah Tes yang diselenggarakan oleh Japan Foundation guna mengetahui tingkat kemampuan bahasa Jepang. Tes ini di bagi menjadi lima level (N-1 sampai N-5), N – 5 adalah level terendah sedang N – 1 level tertinggi. Materi tes meliputi, penguasaan kosakata, listening, tata bahasa dan bacaan.
Jasmin membuka preparation Class / kelas persiapan tes JLPT level N5, N4, N3 dan N2 dengan tujuan agar sobat Jasmin lebih menguasai dan siap menghadapi tes JLPT. Jadi.. Sobat Jasmin tidak perlu “deg deg an” lagi menunggu pengumuman JLPT dan siap untuk ikut pendaftaran tes JLPT .
Ganbatte Kudasai ne!